Partai final Djarum Black Motodify (DBM) 2010 yang berlangsung di Pulau Dewata, Bali, menjadi saksi dimana para penggila Racing Look mendominasi ajang modifikasi roda dua berskala nasional ini. Bertempat di halaman GOR Ngurah Rai, Denpasar, tercatat 931 kontestan ikut andil dalam seri pamungkas ini dan sebagian besar tetap didominasi kelas Racing Look. Dalam kategori tersebut terdapat dua jenis aliran modifikasi yakni Road Race dan Drag Bike.Antusiasme para modifikator Pulau Dewata ini memang patut diacungi dua jempol, pasalnya dari tahun ke tahun selalu terjadi peningkatan peserta dan gaya balap pasar senggol tetap mendominasi. "Di awal debut DBM Series 2006 silam yang masih diikuti 56 motor saja, 80 persen Road Race. Pada 2009 lalu dengan peserta 600 motor, 400-an motor tetap dimonopoli motor Road Race style," tulis Tito salah satu juri DBM lewat akun jejaring sosial.
Banyaknya Kejuaraan Daerah (Kejurda) balap motor baik road race maupun drag memicu berkembangnya aliran modifikasi bergaya Racing Look. "Disini kompetisi Kejurda pun banyak jadi memungkinkan untuk bergaya road race," ujar Robby Wahyudi. Pria ramah ini pun menuturkan adanya peningkatan gaya modifikasi dari tahun-tahun sebelumnya. "Peningkatannya sangat jauh. Kalau dulu hanya bergaya road race kalau sekarang mereka bisa menerima tren-tren baru seperti drag bike bergaya Mothai, jadi mereka sudah tidak bermain idealis road race harian," tuturnya. Tren Mothai yang dimaksud adalah perubahan warna, penempatan aksesoris, inovasi dan sudah bermain sasis.
Hal senada juga disampaikan MC andalan DBM, Bie Hebat, menanggapi banyaknya gaya Racing Look pada seri pamungkas ini. Menurutnya di Denpasar banyak melahirkan bibit-bibit pembalap. "Kita tahu bahwa di Denpasar ini gudangnya pembalap," ungkapnya. Pria berkepala pelontos berjanggut gimbal ini pun menuturkan anak muda Bali suka olahraga adu kecepatan. "Kesukaan mereka (anak muda Bali) memang suka kebut-kebutan, makanya banyak yang mendominasi gaya road race dan drag seperti itu," ujarnya. Walau pun bergaya racing tetap safety riding ya bro. Bravo Balinese Road Racer! [sp/timBX]
Warna yang paling bikin beda. kombinasi warna kuning dan dof coklat dibagian kulit jeruk. yang bikin dof boleh juga padahal bilangnya pake campuran vip-dof yang dijamin susah lho campurnya. cus tuh bahan nggak gampang nyampur dengan cat mesti tiap nyemprot disaring pakai kain dan dikocok terus sambil disembur, kalo nggak gitu dijamin hasilnya bakal bercak putih macam bedak. kombinasi dua warna ini sukses deh bikin Beat ini keliatan elegan dan kalem. waktu ditanya dia cuma ngabisin dana 60 ribu buat warna dof ini. dihitung catnya 40 ribu ditambah vip-dof 20 ribu, sudah jadi tuh!
piringan cakram depan berdiameter kecil ala mothai look.
lampu depannya sedikit di sipitin ala jap style. modelnya unik dengan sudut lebih tajam. Meski gitu yang punya sering dibilang motor ini keluaran Honda Beat terbaru..Wekekek…
HONDA BLADE ’08 – PROBOLINGGO JAWA TIMUR
Oleh Adi, semuanya dikombo fibertrend, dari kedok depan, fairing samping, panel hingga buritan. Satu hal, kepresisian dan pemasangan lekuk body sangat diperhatikan olehnya. “Asal pasang tanpa konsep jelas kurang bagus hasilnya, karena itu butuh waktu sebulan menggarapnya,” tambahnya. Masih disisakan pula lampu depan orsi yang disemoke dan dibikin sipit agar ciri khas Blade tidak tertutup abis. Satu hal, body depan ini ditambah windshield mungil, melebar ke samping sidecover dan berakhir di buritan nungging. Finishingnya, kelir putih dengan sedikit grafis.
Undercarriage:
